Minggu, 12 April 2015

pegertian dan fungsi lantai

PENGERTIAN DAN FUNGSI LANTAI

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan lain-lain.
Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya. Dengan demikian lantai memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan aktivitas di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.
Syarat material lantai
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain lantainya. Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus, karet, sedangkan material bersifat dingin adalah: marmer, keramik, granit .
Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar, seperti: kamar mandi, teras dan garasi. Kamar mandi adalah ruang yang paling sering terkena air, sehingga licin dan beresiko menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu pula dengan teras ketika terkena tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih kasar untuk mengindari resiko pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar berfungsi menghindari selip akibat gesekan antara ban dan muka lantai, terutama ketika kendaraan sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai bahan lantai yang mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori lantai dan nat sambungan yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang keluarga dan kamar tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.

Ukuran material lantai
Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel), akan berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang tidur, kamar mandi), ukuran bahan pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan luas pada ruangan. Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang keluarga), bahan berukuran besar akan membantu menyeimbangkan kesan luas ruang.

Jenis material lantai
Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai pertimbangan aplikasi pada ruang.

· Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang, memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal. Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul, akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan estetika.

· Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

· Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup mengaplikasikannya dalam hunian.

· Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga yang lebih murah.

· Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan yang permukaannya adalah hasil printing.

· Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu kali lempeng dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca, meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat antar batunya tidak seragam. Tapi hal itu justru menambah ruang menjadi semakin natural. Material batu ini memiliki kesan dingin.

struktur baja

Pengertian Baja 
Baja: bahan dgn sifat struktur baik, mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan. Baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang hampir sama 


BAJA
Kelebihan :
-Kuat tarik tinggi.
-Tidak dimakan rayap
-Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
-Bisa di daur ulang
-Dibanding Stainless Steel lebih murah
-Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
-Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
-Bisa berkarat.
-Lemah terhadap gaya tekan.
-Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile 
-Tidak kokoh
-Tidak tahan api



ALUMINIUM
Kelebihan :
-Mempunyai bobot yang ringan.
-Kuat tarik tinggi.
-Minim perawatan.
-Tahan terhadap karat.
Kekurangan :
-Mudah tergores.
-Lemah terhadap benturan.
-Kurang fleksibel dalam hal desain.


BAMBU
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Sangat cepat pertumbuhannya (hanya perlu 3 s/d 5 tahun sudah siap tebang)
-Pada berat jenis yang sama, Kuat tarik bambu lebih tinggi dibandingkan kuat tarik baja mutu sedang.
-Ringan.
-Bahan konstruksi yang murah.
Kekurangan :
-Rentan terhadap rayap.
-Jarak ruas dan diameter yang tidak sama dari ujung sampai pangkalnya.
Created by (muchlisriyanbekti.blogspot.com)
Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/INFO_V02/VII_V02.htm
Dosen Arsitektur FT. muhammadiyah of surakarta, Materi Kuliah: Bahan bangunan , Ilmu material, Teknologi bahan.

TERIMA KASIH... wassalam

struktur beton

Pengertian Beton
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.
Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, beton adalah bahan yang didapat dengan  mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar  dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat.
Beberapa macam beton  menurut SNI 03 – 2847 – 2002 adalah sebagai berikut :
  1. Beton bertulang : adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan  yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa  prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja  bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
b.   Beton normal : beton yang mempunyai berat satuan 2200 kg/m3 sampai 2500  kg/m3 dan dibuat dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa  dipecah.c. Beton polos : beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari  ketentuan minimum.
d. Beton pracetak : elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang  dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
e. Beton prategang : beton bertulang yang telah diberi tegangan tekan dalam untuk  mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
f. Beton ringan : beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat   satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3.
g. Beton ringan pasir : beton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir  berat normal.
h. Beton ringan total : beton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir  alami.
Persyaratan Keawetan Beton
Sesuai dengan peraturan SNI 03 – 2847 – 2002 pasal 6, dijelaskan beberapa persyaratan keawetan beton, yaitu sebagai berikut :
  1. Rasio air semen (w/c ratio) 
  2. Pengaruh lingkungan 
  3. Pengaruh lingkungan yang mengandung        sulfat 
  4. Perlindungan tulangan terhadap korosi
BETON
Kelebihan :
a. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
b. Mampu memikul beban yang berat.
c. Tahan terhadap temperatur yang tinggi
d. Biaya perawatan yang rendah.
e. Tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam.
 f.  Kuat tekan tinggi
g.  harga relatif murah
Kekurangan :
a. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah.
b. Lemah terhadap Kuat tarik.
c. Mempunyai bobot yang Berat.
d. Daya pantul suara yang besar
e. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
f.  Kuat tarik rendah
g. Sulit kedap air
h. Perlu dilatasi (Exponsion Joint) kembang susut karna suhu 

 SIFAT – SIFAT BETON
1. Keawetan (Durability)
Merupakan kemampuan beton bertahan dalam jangka waktu yang direncanakan. Sifat tahan lama pada beton dapat dibedakan dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
1. Tahan Terhadap Pengaruh Cuaca
Adalah pengaruh yang berupa hujan dan pembekuan pada musim dingin, serta pengembangan     dan penyusutan yang diakibatkan oleh basah dan kering silih berganti.
2. Tahan Terhadap Pengaruh Zat Kimia
Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut, rawa-rawa dan air limbah, zat-zat kimia hasil industri dan air limbahnya, buangan air kotor kota yang berisi kotoran manusia, gemuk, susu, gula, dan sebagainya perlu diperhatikan terhadap keawetan beton.
3. Tahan Terhadap Erosi
Beton dapat mengalami kikisan yang diakibatkan oleh adanya orangyang berjalan kaki dan lalu lintas diatasnya, gerakan ombak laut, atau oleh partikel-partikel yang terbawa oleh angin dan atau air.

2. Kuat Tekan
Kuat tekan beton ditentukan berdasarkan pembebanan uniaksial benda uji silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300mm dengan satuan Mpa (N/mm2) untuk SKSNI 91. Benda uji silinder juga digunakan pada standar ACI sedangkan British Standar menggunakan kubus dengan sisi 150 mm sebagai benda uji. Benda uji dengan ukuran berbeda dapat juga dipakai namun perlu dikoreksi terhadap size efek .
Menguji Kuat Tekan Beton
Ada empat bagian utama yang mempengaruhi mutu dari kekuatan beton tersebut, yaitu:
• Proporsibahan-bahan penyusunnya
• Metode perancangan
• Perawatan
• Keadaan pada saat pengecoran dilaksanakan
 Metode pengujian kuat tekan beton ada beberapa cara, antaranya pengujian yang sifatnya tidak merusak (UT atau Hammer Test) dan pengujian yang sifatnya setengah merusak atau merusak keseluruhan dengan uji pembebanan (Load Test) dan juga ada pengujian laboratorium (compressive strength test). Yang praktis adalah metode pengujian Hammer Test.
Kelebihan metode Hammer Test ini adalah:
- praktis (mudah penggunaannya)
- murah
- pengukuran dilakukan dengan cepat
- dan tidak merusak.
Kekurangan metode Hammer Test ini adalah:
-  hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifat-sifat dan jenis
agregat kasar, derajat karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama
-  Sulit mengkalibrasi hasil pengujian
-  Tingkat keandalannya rendah
-  Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan
Kekuatan tekan beton akan bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Kekuatan beton akan naik secara cepat (linier) sampai28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya akan kecil. Kuat tekan acuan ditetapkan pada umur beton 28 hari. Secara umum kekuatan beton dipengaruhi oleh2 hal, yaitu factor air semen dan kepadatan.
Evolusi Kuat Tekan Beton
Untuk semen Portland type I, pertambahan kekuatan seiiring dengan bertambahnya umur adalah sebagai berikut;
  Umur
7 hari
14 hari
28 hari
3 bulan
6 bulan
1 tahun
2 tahun
5 tahun
Ratio kuat Tekan
0.67
0.86
1
1.17
1.23
1.27
1.31
1.35
Klasifikasi Beton
·      Beton Kelas I
Merupakan beton untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural. Untuk pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusus.
·      Beton Kelas II
Merupakan beton untuk perkerjaan-perkerjaan struktural secara umum. Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
·      Beton Kelas III
Merupakan beton untuk pekerjaan struktural dimana dipakai mutu beton dengan kuat desak karateristik yang lebih tinggi dari 225 ka/cm 2 . pada pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli.
3. Kuat Tarik
Kuat tarik beton jauh lebih kecil dari pada kuat tekannya, yaitusekitar 10%-15% dari kuat tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi retak dan defleksi balok.
4. Modulus Elastisitas
Adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25%-50% dari kuat tekan beton.
Beton pada dasarnya bersifat non-linear, sehingga nilai modulus elastisitasnya hanyalah pendekatan. Nilainya diukur pada 0.45 f ' c yang berkisar dari 27000 hingga 37000 MPa
    5. Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul. Seperti halnya susut, rangkak tidak bersifat reversible.
    6. Susut (Shrinkage)
     Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan (akibat kehilangan air keatmosfir / volume loss). Adapun macamnya adalah :
·          Susut plastic terjadisaatbetonmasihmnya basah(panasdarimatahari, dll.)
·         Susut pengeringan terjadisetelahbetonmengeras
Sebagian besar susut umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama (~80% susut terjadi dalam satu tahun). Siklus susut dan ngembang sendiri dapat terjadi akibat pengaruh perubahan lingkungan. Sedangkan tulangan pada beton dapat menghambat pengembangan susut.

7. Kelecakan (Workability)
Kelecakan adalah sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan finishing. Atau kelecakan adalah besarnya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh.sifat dapat mudah dikerjakan suatu adukan beton sangat bergantungpada sifatbahan, perbandingancampuran, dan cara pengangkutan serta jumlah seluruh air bebas

8. Sifat Kedap Air
Beton memiliki kecenderungan mengandung rongga- rongga yang diakibatkan oleh adanya gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan selesai, atau ruangan yang saat mengerjakan (selesaidikerjakan) mengandung air, air ini menggunakan ruangan, dan jika air menguap maka akan meninggalkan rongga-rongga udara. Rongga-rongga ini yang nantinya dapat memicu masuknya air dari luar kedalam beton. Namun jika rongga-rongga ini diminimalisir, maka akan menambah daya kedap air dari beton itu. Maka beton sebaiknya tidak banyak menggunakan air agar tidak terjadi bleeding. Tetapi beton yang menggunakan sedikit air dan tidak terjadi bleeding pun dapat juga tidak kedap air, sehingga perlu pemadatan yang sempurna pada saat pembuatan/pencetakan beton.

Sifat dan karakteristik beton

1.    Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah
2.    Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan
3.    Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin – lama makin besar.
4.    Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi.
5.    Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga   beton dapat dipadatkan dengan  mudah.
6.    Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang.
7.    Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi.
8.    Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9.    Setelah 28 hari,  beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10.    Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan baja pada daerah yang tertarik
11.    Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik.
12.    Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13.    Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran .
14. Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis γc sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana gravitasi dalam cm/dt2), mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15.    Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan
rangkak